Tuesday, May 24, 2011

13 tips untuk awet muda


Anda semua tidak dapat melakukan apa-apa untuk mengurangkan pertambahan usia anda. Para dermatologist serta para ilmuwan telah melakukan pelbagai invention baru untuk membalikkan masa serta melambatkan proses penuaan. Ini dilakukan dengan memfokuskan diri pada usia biologi dan usia psikologi anda. Usia psikologi adalah pengalaman subjektif tentang seberapa tuakah anda mengikut diri anda sendiri. Manakala, usia biologi dapat ditentukan melalui beberapa faktor seperti: 

  • Tekanan darah
  • Jumlah lemak dalam tubuh anda
  • Batasan tahap pendengaran dan penglihatan anda
  • Hormon
  • Kepadatan tulang
  • Ketebalan kulit
  • Peningkatan  kolesterol
  • Kemampuan untuk bergerak
Here, ikutilah 13 tips di bawah ini untuk melambatkan proses penuaan anda.

Lenyapkan mitos menjadi tua bererti anda tidak berguna

Ini bermaksud sekiranya seseorang itu semakin mempercayai persepsi diri mereka yang usia mereka semakin lanjut, maka secara psikologinya akan mempengaruhi proses penuaan agar menjadi lebih cepat. Jika seseorang itu sentiasa berfikiran positif tentang diri dan usia mereka, proses penuaan dapat diperlambatkan dan akan tampak awet muda.

Bersihkan gigi secara rutin


Penelitian menunjukkan hubungan antara penyakit periodontitis dan cardiovascular. Sebuah kajian menunjukkan bahwa lelaki di bawah berusia 50 tahun yang memiliki penyakit periodontal memiliki peluang 2,6 kali lebih besar untuk meninggal di usia muda dan peluang 3 kali lebih besar untuk meninggal karena penyakit jantung dibandingkan dengan lelaki dengan gigi sihat dan suka mengunyah chewing gum. Penyebab utama periodontitis adalah kebersihan gigi yang buruk. Dengan men-flos gigi setiap hari, menggunakan benang gigi, serta memeriksakan gigi anda ke doktor gigi secara rutin dapat mengurangi kemungkinan anda terkena penyakit ini. Sebagai tambahan, membersihkan gigi dengan benang gigi dan penyumbatan pembuluh darah memiliki hubungan. Kajian menunjukkan bahawa bakteria yang ditemukan pada plak gigi merupakan bakteria yang sama dengan yang ditemukan di timbunan lemak yang menyumbat pembuluh darah. Researches berspekulasi bahawa bakteria yang berasal dari mulut dapat memasuki pembuluh darah dan menyebabkan iritasi dan penyumbatan pembuluh darah.


(Sumber: www.realage.com)

Pertahankan sikap positif

Sejak tahun 1986, researches yang berasal dari Universiti Kentucky bernama David Snowdon meneliti 678 biarawati untuk menemukan rahsia otak, khususnya apa yang terjadi pada otak seiring dengan bertambahnya usia. Hasil penelitiannya yang dikenal dengan Penelitian Biarawati, berhasil menemukan cara-cara untuk hidup dengan kehidupan mental yang aktif seiring dengan pertambahan usia. Salah satu penemuannya adalah kondisi emosi positif pada usia dini akan membantu menghilangkan rasa cemas dan dapat memanjangkan usia. Faktanya, terdapat sebuah penelitian yang menunjukkan hubungan antara sikap seseorang dengan kesihatan fizikal dan mentalnya.



Bersenam
Seseorang yang berusia lanjut yang memiliki kesihatan jantung yang baik jauh lebih sihat jika dibandingkan dengan seseorang yang berusia muda namun tidak aktif secara fizikal. Dengan meningkatkan aktiviti fizikal anda, anda boleh memutar kembali jam biologi anda.


Manage your stress

Penelitian menunjukkan bahawa antara 60 hingga 90% kunjungan ke pusat psikiatrik berhubungan dengan stress. Stress berhubungan dengan segala hal mulai dari flu hingga kanser. Gangguan jantung, hipertensi, darah tinggi, depresi, penyakit kronik, gangguan seksual dan kesuburan, serta diabetes semua disebabkan oleh stress. Untuk meningkatkan peluang anda untuk hidup lebih lama anda harus mengurangi kemungkinan anda untuk sakit, dan itu bererti anda harus mengurangi tingkat stress anda. 



Meditasi
Deepak Chopra, M.D., ahli dalam menemukan hubungan antara fikiran dan tubuh, dalam salah satu bukunya menyatakan bahawa penelitian orang-orang yang melakukan meditasi dapat memiliki usia biologi 5 hingga 12 tahun lebih muda dibandingkan denga usia kronologi mereka. Orang –orang yang melakukan meditasi memiliki peningkatan hormon stress seperti cortisol dan adrenalin yang lebih rendah, dan mekanisme adaptasi mereka cenderung lebih kuat dibandingkan orang lain.
Pertahankan kesihatan kulit anda
Tips ini tidak akan membantu anda untuk hidup lebih lama, namun selama anda berusaha untuk memperpanjang usia hidup anda, tidak ada salahnya jika anda berusaha untuk tampil sebaik mungkin. Amy Wechsler, ahli gigi, psikiater, dan penulis The Mind-Beauty Connection: 9 Days to Reverse Stress Aging and Reveal More Youthful, Beautiful Skin , menjelaskan bahwa retinoids dapat mengurangi keriput anda. Beberapa krim kecantikan mengandung retinoids, namun retinoids juga dapat ditemukan pada makanan, seperti wortel. Memakan wortel dapat membantu anda menjaga kesimbangan pH permukaan kulit anda, sedikit meningkatkan keasaman kulit anda. Dan keasaman kulit anda akan membantu anda untuk menyingkirkan bakteria yang hinggap. Sebagai informasi tambahan, coklat dapat membantu anda memperbaiki tekstur, ketebalan, kadar air, dan aliran darah pada kulit anda.
Makan makanan yang mengandungi banyak antioksidan
Dr. Mehmet C. Oz, M.D., salah satu penulis buku Staying Young: The Owner’s Manual for Extending Your Warranty menunjukkan bahwa antioksidan merupakan makanan anti penuaan, dan salah satu makanan sumber antioksidan yang paling ia sukai adalah blueberry. Ia berkata bahwa, “Semua makanan berwarna gelap memiliki semacam zat antisoksidan yang dapat melindungi anda.” Makanan anti penuaan lain diantaranya brokoli, tomat, dan acai, buah kecil yang berasal dari hutan di Amerika Selatan yang sering ditemukan pada minuman jus di Amerika Serikat. Ia menyarankan anda makan 5 macam makanan yang mengandung antioksidan setiap harinya.
Makanlah banyak serat
Dr. Oz juga menjelaskan bahwa salah satu kunci untuk awet muda adalah menjaga kesihatan pencernaan anda. Dan untuk menjaganya anda memerlukan 25 gram serat setiap harinya. Serat bekerja dengan menjaga semua nutrisi yang anda makan dalam tubuh dan melepaskan nutrisi tersebut jika diperlukan. Serat dapat dijumpai dalam buah-buahan, sayuran dan makanan yang bergandum. Cubalah tips berikut:
  • Pilih makanan yang mengandung gandum sebagai sarapan atau kudapan.
  • Cobalah nasi merah atau pasta yang terbuat dari gandum.
  • Makanlah oatmeal untuk sarapan anda.
Tidur yang cukup



Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Universiti Medic Chicago menemukan bahawa memendekkan durasi tidur anda dari 8 jam menjadi 4 jam akan mempengaruhi kadar glukosa dan fungsi endokrin anda kurang dari 1 minggu. Perubahan ini akan nampak seperti tahap awal jika anda terkena diabetes. Para peneliti juga menyimpulkan bahawa kekurangan tidur bukan hanya menyebabkan anda memiliki awal yang kurang prima setiap harinya, namun anda juga akan cenderung terhadap beberapa penyakit seperti diabetes, hipertensi, obesiti dan hilang ingatan.
Asahlah terus otak anda
Sejumlah data yang berhasil diungkap selama 20 terakhir memastikan bahwa otak terus berkembang, mengembangkan neuron-neuron baru dan jaringan diantara neuron tersebut sepanjang hidup. Sebagai informasi tambahan, penyakit otak yang sering dihubungkan dengan pertambahan usia dapat dihilangkan dengan terus menstimulasi otak. Dr. Yakov Stern, Kepala Divisi Cognitive Neuroscience di Sergievsky Center, Universiti Columbia menyatakan bahwa “Individu yang terus menerus menstimulasi kehidupannya melalui pendidikan, pekerjaan, dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan hobi, akan mengurangi kecenderungan terkena Alzheimer. Penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan terkena Alzheimer berkurang sebanyak 35 hingga 40%.”
Berhenti merokok
Jika anda berusia 50 dan anda merokok, maka anda memotong 7 tahun usia anda. Sehubungan dengan penuaan, merokok membuat kulit anda menjadi keriput dan membuat anda terlihat lebih tua.
Dapatkan banyak cinta dan kasih sayang
Dr. Marian C. Diamond adalah salah satu ahli anatomi saraf terkemuka di dunia. Ia melakukan penelitian menggunakan tikus muda untuk menentukan apakah keadaan lingkungan mempengaruhi pertumbuhan. Sebuah kandang yang diisi oleh 12 ekor tikus dipenuhi oleh berbagai alat yang boleh digunakan untuk bermain. Sebaliknya, kandang yang lain tidak diisi mainan sama sekali. Tikus-tikus yang kandangnya diisi dengan mainan dapat menyelesaikan test lebih cepat dibandingkan dengan tikus yang diletakkan pada kandang tanpa mainan. Tikus-tikus tersebut juga menunjukkan kemampuan untuk memecahkan masalah dengan lebih baik. Dr. Diamond ingin melakukan eksperimen yang sama menggunakan tikus yg lebih tua, dan dia memilih tikus-tikus berusia 600 hari, yang kurang lebih sama dengan 60 tahun usia manusia. Namun, beberapa ekor tikus meninggal menjelang usia 600 hari. Ia memutuskan untuk mencuba dan memperbaiki durasi usia tikus dengan menambahkan bahan tambahan dalam eksperimennya: kasih sayang. Daripada menempatkan tikus-tikus tersebut dalam kandang setelah dibersihkan, para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian memelihara tikus-tikus tersebut, bahkan membawanya dalam jas lab mereka. Tikus-tikus tersebut hidup lebih lama dibandingkan dengan yang tidak dipelihara.




Susahnya untuk berlaku ikhlas

Satu lagi artikel yang aku petik dari portal mukmin untuk disharekan dengan para sahabat semua. Artikel ini sangat menarik dan ianya sering berlaku di kalangan kita semua. Semoga dapat dijadikan iktibar.


Jika niat atau dorongannya telah tercampur dengan kerana -kerana lain atau ada terselit niat-niat lain di dalam kerana Allah itu, dorongannya bukan satu lagi tapi sudah menjadi dua atau tiga. Misalnya, niat membuat kerja itu dicampur sama kerana riyak, megah, nama, glamour, pangkat, duit, kerana orang minta, kerana takut orang tidak suka, untuk mental exercise, kerana boring di rumah, kerana hendak lari daripada masalah, kerana ingin sokongan atau undi, kerana hendak menguji kemampuan, kerana hendak berlawan, kerana hadiah, kerana piala, kerana kawan. Maka orang itu sudah tidak khalis lagi di dalam kerja-kerjanya. Ikhlas sudah tiada, sudah tidak murni, ikhlasnya telah ternoda.

Justeru apa yang dibuat itu `kerana Allah`nya telah bercampur dengan kerana-kerana yang lain. Oleh itu `kerana Allah`nya sudah tidak bersih atau tidak murni lagi, niatnya telah bersekutu. Niatnya telah syirik, iaitu syirik khafi.
Di Akhirat nanti Allah meminta orang itu, "Pergilah minta pahala daripada orang yang awak keranakan itu." Allah Taala tidak akan membalas kebaikan apa-apa kepada orang itu kerana tujuan dia beramal itu tidak kepada Allah lagi atau tidak sepenuhnya kerana Allah Taala tapi ada kerana yang lain selain Allah Taala.

Untuk berlaku ikhlas di dalam sebarang perbuatan kita amat susah sekali. Terutama kerja-kerja dan amalan yang ada hubung kait dengan kepentingan umum atau dengan orang ramai atau amalan yang terdedah kepada pandangan umum seperti ceramah, dakwah, mengajar, belajar, gotong-royong, membaca Al Quran di hadapan khalayak, forum, wawancara, memberi hadiah, memberi bantuan di hadapan umum atau di hadapan orang ramai.

Lebih-lebih lagi bagi orang yang jarang memikirkan hati, kurang muhasabah hatinya, hatinya dibiar atau terbiar, jarang diambil tahu atau diambil kira, selalunya lebih banyak terjebak kepada tidak ikhlas. Ramai yang nawaitunya tercampur dengan hal-hal huzuzunnafsi, kepentingan atau tujuan diri sama ada disedari atau tidak disedari kerana kurang menyuluh hati.

Adakalanya amalan itu awal-awal lagi nawaitu atau niatnya telah rosak. Ibarat membuat rumah atau bangunan di atas lumpur maka awal-awal lagi rumah atau bangunan itu runtuh di awalnya lagi. Kalau tidak di awalnya, rosak pula di pertengahan jalan. Kadang-kadang di awal-awal dan di pertengahan jalan masih hatinya kerana Allah, tidak bercampur kerana kerana yang lain selain Allah Taala, tapi dia terjebak di hujung atau di akhir perbuatannya.

Di sini saya datangkan contoh bagaimana ia boleh terjadi.

a. Niat rosak di awal lagi.

Katalah kita hendak berdakwah di satu tempat pada hari sekian. Sama ada kita yang membuat program itu, mahupun penduduk tempat itu menjemput kita.
Hati kecil kita pun berkata: "Ha! Inilah masanya aku akan popular."
"Aku akan terkenal!"
"Adalah peluang duit poket!"
"Aku akan hentam puak-puak ini yang menjadi musuh aku selama ini." "Barulah mereka tahu siapa aku!"
"Padanlah muka mereka nanti!"

Usaha dakwahnya rosak sama sekali! Di awal-awal lagi sudah tidak ada keikhlasannya. Bukan kerana Allah Taala tapi kerana diri kita sendiri atau kerana tujuan menghentam, tapi kita menggunakan hak-hak Allah sebagai alat. Ini ibarat melukis di atas air atau membangunkan rumah di atas lumpur.

b. Rosak di pertengahan.

Bagaimana pula rosak di tengah-tengah atau di dalam perjalanannya. Mula-mula memang dibuat kerana Allah.
Hati berkata: "Aku wajib menyampaikan seruan Allah itu. Lebih-lebih lagi peluang sudah ada atau sudah terbuka."
"Aku mesti mengisi program itu. Aku tidak ada apa-apa keuzuran. Kalau aku tidak mengisi program itu nanti Allah marah. Insya-Allah aku akan pergi berdakwah di tempat itu."

Waktu sedang menyampaikan dakwah dengan petahnya, dengan bahasa yang indah, dalil-dalil dan hujah-hujah yang fasih, orang ramai pun mengangguk-angguk. Begitu ceria muka mereka mendengarnya dan menerima apa yang kita sampaikan menunjukkan ada respon dari orang ramai. Hati kita pun berbunga. Syaitan pun menghembus-hembuskan ke dalam hati untuk kita lupa dengan Allah. Kita pun terasa luar biasa. Hati kita pun membisikkan kepada kita:
"Hebat aku ni!"
"Boleh tahan juga aku ini."
"Payah juga orang lain hendak menandingi aku."

Di pertengahan dia rosak. Rosak di dalam perjalanan. Keikhlasannya tadi telah diungkaikannya semula. Dia telah berkongsi niat di antara Allah dengan dirinya sendiri, syirik khafi. Ibadahnya atau kebaikannya berdakwah itu telah dibatalkan. Ibarat membuat rumah atau bangunan, sedang membinanya belum pun siap lagi telah diruntuhkan semula.

c. Rosak di hujung.

Di awalnya sebelum berdakwah itu niatnya sudah bagus. Dia hendak berdakwah di tempat dan masa sekian-sekian, tujuannya betul kerana Allah. Dia ingin menunaikan tanggungjawab untuk menyampaikan risalah Tuhan kepada umat. Apabila sampai masanya, berhadapan dengan orang ramai, dia pun menyampaikan dakwahnya. Di waktu itu hatinya masih baik. Belum tergugat lagi. `Kerana Allah Taala`nya masih belum terungkai lagi.

Tapi dalam perjalanan pulang dari majlis dakwah itu, ada kawan yang sama-sama berada di dalam keretanya pun bercakap: "Ustaz bercakap tadi sedap betul."
"Saya tengok orang ramai di majlis itu mengangguk saja tanda memberi respon."
"Ustaz ni kalau terus-menerus boleh membuat dakwah ini, ustaz akan lebih lagi lincah dan matang."

Hatinya terus berbunga. Ujub pun datang. Syaitan membisikkan di dalam hatinya bahawa dia orang yang mampu dan berkebolehan. Dia telah lupa kemampuan itu anugerah dari Allah Taala yang Maha Pengurnia. Patut dia malu kepada Tuhan kerana Allah Taala telah memberi dia berkebolehan di dalam berceramah atau pidato. Maka terbatal pula ibadahnya. Pahala dakwahnya malam itu telah terkorban.

Ibarat membangunkan rumah atau bangunan, siap-siap sahaja rumah itu, ia pun runtuh. Apa yang kita bawa ini adalah sebagai satu contoh. Kita bolehlah kiaskan kepada usaha-usaha dan kerja-kerja yang lain.Apakah usaha dan kerja itu kita buat kerana Allah atau kerana kita seratus peratus atau bercampur kerana Allah dengan kerana kita.

Monday, May 23, 2011

Antara Ilmu dan Realiti


Ingin saya kongsikan di sini artikel yang agak menarik yang dipetik dari portal mukmin iaitu soal antara ilmu dan realiti. Harap anda semua akan mendapat manfaat setelah membacanya.
Dalam apa pun yang kita hendak buat kita perlu ada ilmu tentang perkara tersebut. Ilmu menjadi asas-nya. Namun, ilmu sahaja selalunya tidak memadai.
Begitu juga dalam hendak menilai atau hendak mengukur sesuatu perkara, tidak memadai kita mengukur sesuatu itu hanya dengan ilmu atau secara ilmiah semata-mata. Secara ilmiah, hanya akan tercetus ilmul yakin atau keyakinan yang berdasarkan kepada ilmu sahaja. Ilmul yakin masih terdedah kepada berbagai-bagai keraguan dan faktor-faktor yang belum tentu. Mungkin ilmu kita tidak tepat atau tidak cukup atau tidak mengikut dan tidak mengambil kira perubahan yang berlaku atau variasi yang wujud dalam satu-satu hal, perkara atau situasi itu.
Mendasarkan sesuatu kepada ilmu semata-mata tidak semestinya akan menghasilkan kepastian atau ketentuan yang nyata.
Justeru itu, di samping ilmu, kita mesti juga ukur sesuatu perkara itu dengan realiti. Realiti membuahkan kepastian dan ketentuan. Realiti mampu mencetuskan ainul yakin atau yakin yang berdasarkan realiti yang kita lihat yang tentunya lebih kuat dari ilmul yakin.
Contohnya, kita hendak mencipta suatu alat untuk membuat tali. Berdasarkan kepada ilmu dan kepakaran yang ada, mungkin kita akan dapat membuat lakaran teknikal atau technical drawing untuk membuat alat tersebut. Berikutan itu, kita mungkin juga akan dapat membuat alat tersebut di dalam workshop tepat dengan kehendak lakaran teknikal yang kita buat itu. Tetapi sama ada alat tersebut boleh berfungsi seperti mana yang kita kehendaki tidak dapat kita tentukan. Hasil ilmu dan kepakaran kita itu perlu dipastikan dengan ujian-ujian praktikal untuk menentukan ia benar-benar boleh berfungsi. Ujian praktikal ini sebenarnya ialah ukuran realiti. Kalau secara realitinya alat tersebut boleh digunakan untuk membuat tali, maka barulah ia dianggap berjaya. Kalau tidak, pembetulan, ubah suai dan pelarasan perlu dibuat terhadap alat tersebut sehingga segala masalah dapat diatasi.
Begitu juga kalau kita mencipta suatu resipi masakan. Memang, kita boleh masak mengikut resipi yang kita cipta itu. Akan tetapi, berjaya atau tidak, sedap atau tidak resipi tersebut perlu ditentukan dengan ujian cita rasa. Kita mesti rasa hasil masakan resipi itu. Baru kita tahu ianya baik atau tidak. Merasa masakan inilah yang dinamakan ukuran berdasarkan realiti seperti dalam peribahasa Inggeris, " the proof of the pudding is in the eating".
Begitulah juga dengan ciptaan kereta, kapal atau pesawat terbang. Setakat mana hebat pun ilmu dan kepakaran yang digunakan, prototaipnya mesti melalui berbagai-bagai ujian realiti sebelum ianya diluluskan untuk kegunaan umum.
Kalau tidak, akan terjadilah apa yang telah berlaku kepada kapal Titanic yang tenggelam di Lautan Atlantik pada pelayaran sulungnya. Kapal yang dikatakan hebat, sink proof (tidak boleh karam) dan termoden itu, nyata pada realitinya adalah kapal yang tidak selamat. Keluli yang digunakan untuk membuat badan kapal itu tidak tahan suhu sejuk. la menjadi rapuh dan mudah pecah apabila terlanggar bongkah ais (ice-berg).
Pernah berlaku di bandar raya Kuala Lumpur, pihak yang merancang pengawalan lalu lintas dengan menggunakan sistem berkomputer terlalu yakin dengan ilmu mereka. Mereka berkata sistem berkomputer mereka cukup canggih tetapi keberkesanannya telah diganggu oleh polis trafik yang mengawal lalu lintas secara manual. Lantas pihak polis trafik menarik semua anggota-anggota kawalan trafik mereka supaya tidak keluar mengawal lalu lintas.
Maka berlakulah huru-hara jalan raya yang terbesar yang pernah dialami oleh bandar raya Kuala Lumpur. Ibarat peri-bahasa Inggeris, " All hell broke loose" . Ramai yang lambat sampai ke pejabat. Ramai yang lambat balik ke rumah dari pejabat. Ramai yang tidak dapat ke masjid, kerana peristiwa itu berlaku pada hari Jumaat. Selepas polis trafik dirayu agar bertugas semula, barulah keadaan menjadi reda dan kembali normal. Inilah kesan buruk menilai sesuatu dengan ilmu semata-mata tanpa diukur dengan realiti.
Perkara ini ada juga relevannya dengan kaedah mentafsir atau memahami ayat-ayat Quran atau Hadis. Kita bawa beberapa contoh.
Firman Allah SWT:
Maksudnya:

"Berpeganglah kamu pada tali-tali Allah dan janganlah kamu berpecah belah." (Ali Imran: 103)Kebanyakan ulama mentafsirkan tali-tali Allah itu sebagai syariat Islam. Mereka mentafsirkan, kalau semua orang Islam sama-sama berpegang dan mengamalkan syariat Islam maka mereka akan bersatu padu. Itu ilmunya. Tetapi, realiti yang kita lihat tidak begitu. Ramai orang-orang Islam yang sama-sama sembahyang, berpuasa, berzakat dan pergi menunaikan haji tidak bersatu padu.
Malahan dalam satu masjid pun mereka bergaduh. Masjid dan surau sekarang ini bukan lagi tempat berkasih sayang dan bermasyarakat tetapi telah menjadi tempat pergaduhan, perbalahan, perebutan pengaruh dan jawatan dan pecah belah. Sesama ahli jawatankuasa masjid pun berlaku perbalahan dan rebutan kuasa. Tidak kurang juga umat Islam bergaduh semasa menunaikan haji. Yang bunuh membunuh pun ada.
Tafsiran seperti ini tidak meyakinkan sebab ia bercanggah dengan realiti. Namun ada tafsiran ulama-ulama lain yang lebih meyakinkan dan lebih hampir kepada realiti. Mereka mentafsirkan tali-tali Allah itu bukan setakat syariat Islam tetapi ialah rasa cinta dan rasa takut kepada Allah. Kalau semua umat Islam sama-sama cinta dan takut kepada Allah, maka Allah akan ikat hati-hati mereka dan mereka akan berkasih sayang di antara satu sama lain.
Dalam sepotong ayat yang lain pula, Allah SWT berfirman:
Maksudnya:
"Yang paling bertaqwa di kalangan hamba-hamba-Ku ialah ulama." (Al Fathir: 28)
Tetapi kita lihat ini terlalu jauh dari realiti. Ramai ulama yang tidak bertaqwa. Ada yang terang-terangan terlibat dengan maksiat. Ramai yang terpengaruh dan tertambat hati dengan dunia dan kepentingan peribadi. Ramai yang akhlak mereka menjadi tanda tanya. Ramai pula yang menjual ayat-ayat Allah dengan nilai dunia yang sedikit.
Lebih hampir kepada realiti kalau istilah "ulama" di dalam ayat ini dimaksudkan kepada "ulama ul amilin" atau ulama yang beramal dengan ilmu mereka dan bukan semua atau sebarang ulama. Ini dikuatkan lagi dengan Hadis Rasulullah SAW yang menyatakan tentang wujudnya "ulama` suuk" atau ulama jahat yang kerja mereka ialah merosakkan manusia. Jadi, bukan semua ulama itu bertaqwa.
Rumusannya, kita perlu jadikan realiti itu sebagai satu bentuk ukuran yang patut diguna pakai di mana boleh, dalam kita menilai sesuatu perkara. Ini kerana ia lebih hampir kepada kebenaran. Justeru itu, kita akan lebih yakin dan lebih adil dalam kita membuat penilaian. Penilaian dengan ilmu tidak salah. Tetapi di mana realiti boleh digunakan, kita patut bersandar kepada realiti lebih daripada kita bersandar kepada ilmu semata-mata.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...